Kamis 20 Oktober 2025 ,--
MERANGIN -- JAMBI ,--
Merangin -- Momentum bulan ramadhan sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Pasalnya, Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan.
Selain itu bulan ramadhan juga dijadikan banyak orang untuk berbuat amal kebaikan karena dipercaya mendapatkan nilai pahala yang berlipat ganda.
Satu diantaranya sekolah yang memanfaatkan momen tersebut yakni SD Negeri 028 Sumber Agung Kecamatan Margo Tabir.
Pasalnya, sekolah binaan Desinta Rasyani itu memberikan santunan anak yatim dan kaum dhuafa. Tak hanya santunan, sekolah ini juga memberikan takjil gratis kepada pengendara yang melintas didepan sekolah.
Desinta Rasyani dikonfirmasi media ini membenarkan bahwa SD N 028 Sumber Agung menyantuni anak yatim dan kaum Dhuafa disekolah. Menurutnya, santunan tersebut, adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama bagi keluarga yang tidak mampu dan ditinggalkan oleh orang tuanya karena meninggal dunia.
"Apa yang kami berikan kami niatkan karena ibadah. Apalagi dibulan ramadhan ini seluruh amal kebaikan dilipat gandakan pahalanya oleh Alloh SWT,"ujarnya, Rabu (19/03/2025).
Santunan berupa sembako kepada anak yatim dan keluarga yang tidak mampu tersebut, diberikan sebanyak 9 orang anak yatim, dan 11 orang anak yang kurang mampu. Pemberian santunan ini juga dihadiri kepala desa setempat dan ikut juga menyumbangkan santunan kepada anak yatim disekolah.
"Dibulan Ramadhan ini kami buat program berbagi takjil setiap hari Jum'at dan pada hari ini puncaknya sekaligus buka bersama dan memberi santunan anak yatim,"jelasnya.
"Selain itu, guru yang bersertifikasi disekolah ini kami wajibkan untuk menyantuni anak yatim dan yatim piatu. Karena kami sangat memperhatikan anak yatim.
Alhamdulillah, sudah dua tahun belakangan ini program tersebut berjalan dan terbukti berhasil,"tambahnya. Disamping itu, SD Negeri 028 Sumber Agung juga mengadakan kegiatan keagamaan seperti Murrotal Al-Qur'an dan dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama. Uniknya, buka puasa bersama ini dilakukan dengan hidangan khas daerah yakni makan diatas daun pisang.
"Nasinya kami masak disekolah, terus lauknya kami bawa masing-masing sehingga kami bisa mencicipi aneka ragam lauknya,"pungkasnya.
( KA Biro Merangin : M Yazdi ).
( Red : GM,.SBN ).
