Rumah sakit Anna Akhirnya menangil keluarga Korban salah diagnosa

Agustus 08, 2024
SIMAK BERITA NEWS    .    COM,--

Kamis 8 Agustus 2024,--
KOTA   --   BEKASI,--

Bekasi Salah satu pasien RS Anna Pekayon (IK) yang diduga menjadi korban salah diagnosa oleh akhirnya melakukan mediasi dengan pihak keluarga pasien.

Mediasi antara pihak RS Anna (AN) Selaku anak dari (IK) yang mendampingi sang ayah saat mediasi dengan pihak Rumah Sakit juga dihadiri oleh Huden Kerbala, SH. (Tim Legal RS Anna), Dokter Tedi (Spesialis penyakit dalam) dan Dokter Yunus bagian management. Namun dari hasil pertemuan tersebut masih belum mendapatkan hasil yang berarti. 

AN menjelaskan "hasil pertemuan tersebut saya nilai cukup menggelitik, karena Dokter Tedi memberi statemen yang berbelit-belit dan tidak jelas arah dari pembicaraan nya. 

Awalnya Dokter Tedi bilang hanya terjadi miss komunikasi, intinya beliau tidak mendengarkan keluhan pasien hanya sibuk membela diri dengan dalih kalau penyakit batu empedu atau radang. 

Namun logikanya selama ayah saya berobat disana mengapa tidak terdiagnosa selama ayah saya berobat selama hampir 2 tahun di RS Anna Pekayon," ujar ANAN menambahkan, "saya  bingung dengan jawaban Dokter Tedi, karena setahu saya Dokter Tedi merupakan Spesialis Penyakit Dalam. 

Berarti seharusnya beliau melakukan tindakan dengan pemeriksaan organ dalam pasien IK (67) dan hasil rujukan dari Klinik Cemara tidak dilihat sama sekali, jawaban dari Dokter Teddy hanya "aman pak ini hanya penyakit tua" sebagai seorang pakar dibidang medis seharusnya Dokter dapat menjelaskan secara rinci penyakit yang diderita pasien, 

bukannya memberi jawaban yang tidak etis dilontarkan oleh seorang Dokter,"Dari hasil pertemuan mediasi tersebut Husen Kerbala, SH (Tim Legal RS Anna Pekayon) dan Dokter Yunus selalu memberi penjelasan yang cenderung membela Dokter Tedi, seharus dua orang ini menjadi mediator yang netral antara pasien dan Dokter Spesialis Penyalit Dalam tersebut (Dokter Tedi).

"Jadi selama ayah saya IK (67) berobat di RS Anna Pekayon ternyata ayah saya terjangkit Tyfus dengan angka 300 lebih, yang seharusnya mendapatkan perawatan, namun nyatanya ayah saya tidak mendapat perawatan atau tindakan apapun justru Dokter menyuruh ayah saya untuk pulang dan lebih parahnya ayah saya mengetahui jika dirinya terjangkit Tyfus dan dengan angka setinggi itu pihak RS Anna Pekayon tidak memberitahukan hal tersebut kepada pasien. 

Jadi intinya pihak RS Anna Pekayon saya nilai kurang baik dalam penanganan pasien dan pelayanan, karena banyak juga pasien dari Dokter Teddy yang berobat selama 2 tahun hanya diberi obat terus menerus tanpa adanya tindakan berarti hingga pasien tersebut frustasi dan memutuskan untuk berhenti berobat di RS Anna Pekayon karena tak kunjung sembuh," tutupnya.

( A . igama )


Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar