Rabu 28 Agustus 2024,--
KOTA -- BEKASI,--
Belakangan ini RS st.elisabeth menjadi sorotan karena ketidak adaan Dokter di bagian penyakit dalam dan HD, Dominicus Dimas SH, MH sebagai ligel dari RS St. Elisabeth di dampingi juga oleh Firdaus Ginting AMd.Kep, S.I.Kom sebagai humas terkait ketidak adaanya Dokter di RS St. Elisabeth memberikan jawabannya.
"Dimas mengatakan untuk hari ini kita coba klarifikasi untuk berita yang beredar itu sebenarnya tidak bener artinya semua pasien itu terlayani dengan baik hanya memang ada beberapa catatan yang kita dapatkan untuk nanti menjadi bahan evaluasi bersama terkait dengan Dokter Dll, tapi kalau terkait kalau dokter itu berpektek ya dokter berperaktek di tempat kita." ucapnya.
Dimas yang sebelumnya menjabat Direktur Penunjang Umum RS. St Elisabeth.terkait berita yang beredar kemarin Dimas yang sekarang menjadi Ligel dari RS St. Elisabeth menjelaskan kepada awak media bahwa masinada masa transisi untuk pergantian Dokter.
" Mungkin itu hanya dari sisi pendapatan saya rasa setiap orang kan punya hak untuk berpendapat ya dan setiap orang punya hak untuk menyampaikan keluh kesahnya tetapi mungkin pada hari ini itu kita jawab bahwa hal tersebut sebenarnya terlayani dengan baik hanya memang menjadi perhatian kami apa yang di sampaikan salah satu pasien agar untuk kedepannya agar bisa jadi lebih baik lagi, dan tentunya bisa langsung dirasakan juga oleh yang bersangkutan.
"Tambahnyauntuk benar adanya kekosongan Dokter yang banyak di keluhkan pasien RS St. Elisabeth, Hinga sulit mendapatkan perawatan dokter dan obat-obatan Khususnya pasien BPJS.
"Sebenarnya bukan kekosongan kalau dari kita untuk kekosongan itu ada dua hal yang kita bicarakan yang pertama kan terkait dokumen untuk Dokumen kita sudah lengkap semua terkait untuk dokter praktek berakhirnya tanggal 4 untuk Dokter Dewi dan tanggal 5 sudah ada Dokter Dwi, hanya memang ada kegiatan-kegiatan dokter Dwi terkendala dari sisi praktek kalau dari sisi kekosongan tidak ada hanya itu saja, makanya beberapa pasien sebenarnya sudah dischedule saja dan besok pun ada praktek,
"Tambahnyakalau di katakan banyak pasien yang terlantar dan sulit untuk berobat itu di sebabkan karena dokternya ada kendala karan ada beberapa kegiatan, tapi itu pun sedang di perbaiki artinya agar di kemudian hari tidak terjadi.
"Sebagai contohnya kan sudah beberapa kali untuk praktek di reskejule kalau nanti ketemu dokter pada besok harinya ada lagi untuk ketemu dokternya seperti itu, sebenarnya jika pasien merasa tidak di layani dengan baik langsung bisa ke ruangan pengaduan yang ada di RS St, Elisabeth dan kami juga akan merespon dengan cepat dan baik jadi walaupun pasien sudah spikup ke media pun kami akan tetap melayani dengan baik bila ada kekurangan atau merasa tidak nyaman atas pelayanan yang kami berikan jadi sekali lagi buat para pasien RS St. Elisabeth jangan sungkan untuk mengadukan itu ke humas tenang saja pelayanan yang kami berikan baik yang sudah spekup pun kami akan layani dengan baik.
" tambahnya Firdaus Ginting AMd.Kep, S.I.Kom sebagai penanggung jawab humas di RS St. Elisabeth juga menambahkan untuk bagian humas siap menerima masukan dari para pasien RS St. Elisabeth.
" untuk pasien HD selama ini si ke kami tidak ada yang mencolok ya paling paling kemarin itu hanya reschedule ya dokter harusnya praktek jam 10 reschedule ke jam 1 pasien kan sudah terlanjur datang untuk itu kita cukup maklumi untuk itu kita kasi fasilitas free parking karna kan mereka harus keluar masuk Rumah sakit itu bentuk kompensasi dari kita ,
Kalau untuk pengaduan si sifatnya jadwal dokter yang masuk banyak dischedule dan kami juga mencoba membuka diri dan kami harap pasien juga membuka diri kalau ada yang di keluh kesah kan sampaikan saja secara langsung ke kami juga menyiapkan PIPP ( Pusat informasi pangaduan pelayanan ) di Rumah sakit terbuka ko untuk itu mau menyampaikan pengaduan dari A Sampai Z
is oke tidak ada masalah," tutupnya
( A Igama )