Senin 14 Agustus 2023,--
Merangin -- Jambi ,--
Mendengar adanya kabar SD Negeri 165 Titian Teras Batang Masumai ditutup, Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Merangin langsung turun kelokasi guna mengecek kebenaran informasi tersebut.
Sekretaris Dikbud Merangin, Muslim, bersama Kabid Bina SD, Riskandi, langsung turun kelokasi, Senin, (14/08/2023).
Alhasil, dari peninjauan kesekolah itu memang benar ditemukan tidak adanya aktifitas belajar mengajar di SD Negeri 165 Titian Teras Kecamatan Batang Masumai.
Berdasarkan informasi yang diterima, ternyata, kondisi ini sudah terjadi sejak Sabtu lalu 12 Juli 2023.
Selama dua hari siswa sekolah setempat tidak belajar seperti biasanya. Usut punya usut, Tidak adanya aktifitas belajar mengajar dikarenakan ada kesalah pahaman antara kepala sekolah dan guru dalam satu kegiatan disekolah.
Tak hanya itu, kesalahpahaman antara kepala sekolah dan guru ditenggarai lantaran ketidakharmonisan majelis guru dengan atasannya selama ini sehingga membuat ketidaknyamanan dalam menjalankan tugas disekolah. Setiba di SD N 165 Titian Teras, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kabid SD beserta Korwil Batang Masumai langsung duduk bersama kepala sekolah dan majelis guru guna menengahi persoalan yang terjadi.
Dalam mediasi yang juga dihadiri Kepala Desa beserta perangkatnya, Komite, dan wali murid guru disekolah setempat menuntut agar kepala sekolah mundur dari jabatannya akibat seringnya terjadi selisih paham.
Mendengar hal itu, Sekdin Muslim, langsung menengahi perselisihan tersebut.
Dalam penyampaiannya, Muslim meminta agar aktifitas belajar mengajar disekolah tetap berjalan seperti biasannya. "Apapun persoalannya sekolah tidak boleh ditutup.
Jangan korbankan anak-anak kita tidak belajar.
Tugas kita sebagai guru hanyalah mengajar kalau seperti ini siswa kita yang dirugikan,"katanya. Mengenai kesalahpahaman antara kepala sekolah dan guru Muslim menyebutkan, akan membawa persoalan ini bersama jajarannya. Yang mana Dikbud Merangin akan membentuk tim guna menyelesaikan persoalan tersebut di kantornya. "Hasilnya nanti kita sampaikan, bagaimana solusi terbaiknya.
Intinya sekarang anak-anak tidak boleh diliburkan lagi, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sesuai dengan tanggung jawab kita bersama,"tegasnya.
Sementara itu, pertikaian antara kepala sekolah dan guru tidak hanya terjadi kali ini saja, namun juga terjadi pada sebelum-sebelumnya.
Berdasarkan keterangan dari guru setempat dimana kepala sekolah sering bersikap arogansi kepada guru sehingga membuat guru tidak nyaman saat beraktifitas disekolah. "Kita selalu sigap menyelesaikan persoalan pendidikan, kalau kepala sekolah dan guru yang berbuat jangan siswa yang dikorbankan, mari kita bersama memajukan pendidikan terutama di Desa Titian Teras Ini,"pungkasnya.
(yaz)