Senin 02 Januari 2023 ,--
KOTA -- BEKASI ,--
Ramainya pemberitaan soal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memanfaatkan anggaran Baznas (Badan Zakat Nasional) melalui program bantuan bedah rumah rutilahu bagi kader PDI Perjuangan.
Pemanfaatan program Baznas oleh penguasa daerah untuk kepentingan kelompok dan pribadi nya banyak dilakukan di hampir semua daerah.
Menurut praktisi hukum H.Bambang Sunaryo. SH, praktik memanfaatkan program Baznas juga terjadi di Kota Bekasi.
Kasus terakhir yang sampai ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) saat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat itu meminta dana bantuan dari Baznas untuk pembangunan masjid milik nya hingga ratusan juta."Masih ingatkan saat Baznas Kota Bekasi diminta anggarannya untuk membangun masjid milik wali kota Bekasi saat itu hingga ratusan juta rupiah,"ungkapnya. Senin (2/1/2022).
Saat ini, kata dia, Baznas Kota Bekasi juga banyak dituding dimanfaatkan oleh relawan kepala daerah sebagai skala prioritas.
Jadi, dugaan miring masyarakat terhadap Baznas Kota Bekasi bisa dirasakan meski dibantah pengurusnya."Coba kalau ada permohonan atas rekomendasi lingkaran kepala daerah pasti lebih moncer dibanding rekom dari yang bukan akses kekuasaan.
Apalagi ga punya akses kekuasaan pasti seperti mimpi di siang hari,"ucap H.Bambang.Dia menceritakan beberapa waktu lalu Ketua Baznas Kota Bekasi dikasih penghargaan oleh Plt Wali Kota Bekasi.
Penghargaan itu justru mempertegas bahwa ada ucapan terimakasih dari kekuasaan atas 'nurut' nya ketua Baznas Kota Bekasi."Penghargaan dari Plt Wali Kota Bekasi kepada ketua Baznas Kota Bekasi bukan karena berprestasi.
Tapi dugaan saya karena ketua Baznas itu 'nurut' sama kekuasaan,"sindir Bambang.
Dirinya berharap Ketua Baznas Kota Bekasi bisa lebih profesional jika ada orang susah yang harus dibantu maka dibantu jangan menunggu rekomendasi dari kekuasaan."Siapapun orang susa di Kota Bekasi ketika minta bantuan dari program Baznas ya dibantu jangan melihat dari rekomendasi kekuasaan atau bukan,"harapnya.
( GEOFFREY . M )