Sabtu 23 April 2022 ,-
KOTA. - BEKASI ,-
Sebanyak 156 warga binaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Yayasan Jamrud Biru Mustika Sari diperiksa kesehatan fisik dan jiwa pada Sabtu, (23/4/2022) oleh tim kesehatan Puskesmas Mustikasari Kecamatan Mustika Jaya.Layanan kesehatan ini dilakukan dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan dalam program kesehatan jiwa di masyarakat.
dr Isnani Akaseh selaku dokter penanggung jawab program kesehatan jiwa, serta yang bertugas memeriksa, mengobati dan melakukan pembinaan mengatakan bahwa dengan pengobatan yang tepat diharapkan kualitas hidup ODGJ akan lebih baik dan berharap ODGJ tersebut tahu bahwa mereka tidak sendirian menghadapi penyakitnya.Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, ratusan warga binaan ini diajak untuk berolah raga senam bersama, dipandu pihak pengelola yayasan dan pihak puskesmas Mustikasari.
Terlihat ratusan ODGJ mengikuti gerakan senam dengan riang gembira saat dipandu para instruktur dan berlangsung kondusif. Tim kesehatan menyambangi Yayasan Jamrud Biru dan memulai kegiatan sejak pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai, diawali senam bersama dilanjutkan pemeriksaan kesehatan, dan pemberian obat sesuai keluhan pasien binaan.
Pemberian obat tersebut dengan cara sang dokter memeriksan pasien lalu menulis resep selanjutnya resep tersebut dikumpulkan dan dibawa ke Puskesmas oleh pihak yayasan.
Obat yg dibutuhkan sesuai resep akan diberikan kepada pihak yayasan tersebut dan selanjutnya obat tersebut dibawa kembali ke yayasan lalu didistribusikan kepada OGDJ yang memerlukan pengobatan.
Kepala Puskesmas Mustika Sari, drg Endah Purborini mengatakan Puskesmas melakukan kegiatan tersebut sebulan sekali rutin menggelar pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan di Yayasan Jamrud Biru. Kunjungan rutin ke Yayasan Jambrud Biru tersebut adalah salah satu bentuk kepedulian dan dukungan Puskesmas pada penderita ODGJ. Kunjungan rutin ini dilaksanakan satu bulan sekali dengan menurunkan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
Puskesmas mengharapkan pelayanan yang sudah berjalan akan lebih baik lagi ke depan nya dengan melakukan kunjungan rutin lebih dari satu kali dalam sebulan.Diantaranya memeriksa kesehatan fisik dan mengobati keluhan kesehatan, dilakukan juga sesi tanya jawab kesehatan dengan warga binaan.
Saat melakukan anamnesa dan sesi tanya jawab tersebut, warga binaan ada yang mampu berkomunikasi dengan baik dan ada pula yang perlu dibantu pendampingan para pengasuh.
Sehingga komunikasi yang terjadi bisa berlangsung dua arah.Selain pemeriksaan rutin yang digelar setiap bulan sekali, Puskesmas Mustikasari juga menyediakan pelayanan keluhan kesehatan warga binaan kapanpun saat diperlukan.
Biasanya ada pihak yayasan yang datang ke puskesmas untuk komunikasi dengan dokter umum dengan menceritakan keluhan yang dirasakan oleh warga Binaan.
Setelah itu pihak yayasan dipersilahkan untuk mengambil obat-obatan yang diperlukan warga binaan tersebut. Jika diperlukan melakukan kunjungan rumah (home visit), maka pihak Puskesmas akan melakukan hal tersebut.
Puskesmas Mustikasari sangat mengapresiasi kesediaan pihak Yayasan dalam membantu program pemerintah ini.
Selain mendukung program kesehatan yang dilakukan rutin, yayasan Jamrud Biru juga telah bersedia memfasilitasi tempat dan kesiapan warga binaan dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19.
Pihak puskesmas bersama empat pilar yaitu TNI, Polri dan kelurahan telah melakukan Vaksinasi kepada ratusan warga binaan sejak 2021 lalu secara berdampingan.
Semoga dengan vaksinasi ini membentuk kekebalan Covid-19 terhadap warga binaan. Sementara itu, pendiri Yayasan Jamrud Biru, H Suhartono mengatakan saat ini terdata sebanyak 156 warga binaan yang ia asuh dan mengikuti program rutin dinas kesehatan melalui Puskesmas Mustikasari.
Ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena dengan kunjungan dan layanan kesehatan ini sangat membantu pihaknya dalam menangani odgj.
Ia mengatakan, yayasan Jamrud Biru didirikan sejak 2009, yang awalnya hanya diisi 20-an warga binaan, sekarang meningkat menjadi ratusan warga binaan.
Tentu diantaranya ada yang sudah sembuh dan tinggal menyisakan 156 orang. Rekor tertinggi terjadi pada periode 2020 sebanyak 200 an warga binaan terdata dan menjalani perawatan dan diantaranya banyak yang sembuh.
Sekarang ini ia berharap ada perhatian lebih dari Pemerintah Kota Bekasi selain telah memberikan pemeriksaan rutin kesehatan juga menyangkut kebutuhan sembako bagi warga binaan. Semoga bisa ditindaklanjuti pihak terkait.
(goeng)( GEOFFREY . M )
Adv / Humas Kota Bekasi ,-