SIMAK BERITA NEWS.COM
Kamis 18 November 2021,- SABANG,-
Pangkalan TNI AL Sabang mengikuti acara Pembukaan Apel Kegiatan Drill dan Exercise ISPS (International Ship and Port Facility Security) Code Pelabuhan Sabang dalam rangka Pembaharuan Sertifikat Statement of Compliance of a Port Facility (SoCPF) ISPS Code Pelabuhan Sabang bertempat di Dermaga CT-1 Pelabuhan BPKS, Jalan Malahayati, Jurong Kebun Merica, Kelurahan Kuta Barat, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang,
Kamis (18/11/2021).Komandan Pangkalan TNI AL Sabang Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo, S.T., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan Personel Lanal Sabang berdasarkan surat undangan BPKS Nomor : 605/474/BPKS.3/2021 tanggal 17 Nov 2021, dalam rangka Pembaharuan Sertifikat Statement of Compliance of a Port Facility (SoCPF) ISPS Code Pelabuhan Sabang, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang akan melaksanakan Drill dan Exercise ISPS Code, Pelaksanaan exercise melibatkan berbagai Unsur terkait, Instansi Pemerintah, TNI dan POLRI. Skenario Drill Exercise ISPS Code di Pelabuhan Bebas Sabang Aceh, Pada hari Jumat sekitar jam 8 pagi pelabuhan Bebas Sabang, Aceh sedang melakukan persiapan penyambutan kedatangan kapal pesiar dari Singapura,
BPKS selaku pengelola pelabuhan menggunakan kapal latih untuk membantu proses labuh kapal yang akan datang. Pada saat persiapan tiba-tiba datang dari sisi laut Speedboat dengan penumpang tiga orang teroris dilengkapi dengan senjata api lengkap, dua orang diantaranya bersenjata laras panjang mendekati kapal BPKS yang sedang melakukan persiapan.
Kedua orang teroris tersebut dengan waktu singkat menguasai kapal beserta 5 crew yang bertugas. Teroris tersebut menghubungi kantor BPKS melalui radio dan menyampaikan tuntutan berupa sejumlah uang dan tuntutan untuk pembatalan kapal asing ke pelabuhan. Sementara itu petugas keamanan yang sedang melakukan patroli rutin melihat sesuatu yang tidak biasa (melihat kondisi berbeda dari kapal BKPS) menjauhi kapal dan melaporkan ke Pos keamanan tentang kondisi tersebut. Pos keamanan melanjutkan laporan ke Danru, Danru melanjutkan ke Deputy keamanan, Deputy keamanan melanjutkan ke PFSO (Port Facility Security Officer), PFSO memerintahkan untuk melakukan tindakan keamanan sesuai dengan PFSP (Port Facility Security Plan), PFSO melaporkan ke PSO (Public Service Obligation), dan PSO memerintahkan kepada Deputy Marine dan Deputy Security untuk memerintahkan sekaligus memberi informasi kepada Deputy umum dan Deputy HSE yang selanjutkan dilaporkan kepada PSC (Public Service Center), PSC melakukan koordinasi dengan instansi terkait (PSC Team) untuk meminta bantuan pengamanan dan meminta agar unsur PSC (Kepolisian, TNI Angkatan Laut), segera di datangkan ke lokasi kejadian di Pelabuhan Bebas Sabang.PFSO beserta para Deputy berupaya untuk mengatasi Teroris/Penjahat tersebut yang telah menyandera salah Crew kapal, bahkan Teroris mengancam akan menembak jika permintaannya tidak dituruti, PFSO berupaya untuk membujuk supaya segera dilepaskan dan permintaan berupa uang akan dituruti tetapi karena sudah banyak petugas yang datang dan perlawanan dari Crew
Kapal, PSO telah tiba dilokasi bersama unsur KPLP selanjutnya bergabung dengan Tim Pol Air dan PSO melaporkan situasi yang ada kepada PSC sehingga hasil rapat dengan tim PSC Security level di Pelabuhan Bebas Sabang ditingkatkan menjadi Security Level 2 dan diinstruksikan kepada PSO
agar PFSO melaksanakan Security Level 2 sesuai PFSP Pelabuhan Bebas Sabang.Sementara itu,
BMKG menginformasikan kepada seluruh PSC dan jajarannya, bahwa akan terjadi gempa kecil yang tidak berpotensi Tsunami, akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan.
Informasi tersebut juga didistribusikan kepada kapal di wilayah perairan Pelabuhan Bebas Sabang melalui NAVTEX. Kapal yang telah dikuasai oleh kelompok teroris beranggapan bahwa peringatan dari BMKG merupakan salah satu upaya untuk menggagalkan sabotase yang mereka lakukan. Sehingga mereka merasa terintimidasi dan melakukan tindakan anarkis berupa tembakan sehingga menimbulkan kebakaran (fire) di salah satu fasilitas pelabuhan dan petugas TNI Angkatan Laut yang mendengar suara tembakan melakukan perlawanan dan menembak salah satu pelaku teroris.PFSO dan PSO melaporkan kepada PSC tentang kontak senjata dan adanya kebakaran yang
semakin membesar diwilayah fasilitas Pelabuhan Bebas Sabang, setelah mendapatkan laporan di lapangan, PSC menginstruksikan untuk menaikkan security level menjadi Security Level 3, PFSO menyampaikan instruksi tersebut kepada seluruh Deputy bahwa security level telah dinaikkan menjadi Security Level 3. Salah seorang pelaku yang terluka tembak diberikan pertolongan oleh Tim Medis, pelaku lainnya dapat dilumpuhkan oleh tim TNI Angkatan Laut yang selanjutnya diserahkan kepada Polisi.
Selang beberapa waktu setelah situasi terkendali, terjadi gempa berkekuatan 5 SR, lalu dilakukan evakuasi di titik kumpul sesuai dengan PFSP oleh BNPB. Selanjutnya pengamanan dan tindakan pengamanan dilakukan sesuai prosedur dalam PFSP dan Teroris/Penjahat tersebut dapat diatasi oleh tim Polair dan TNI Angkatan Laut beserta unsur PSC lainnya, dan tim pemadam. Maka secara perlahan tetapi tetap waspada security level diturunkan kembali hingga menjadi Security Level 2 dan setelah ada laporan situasi dilapangan sudah kondusif kemudian dilanjutkan dengan Security Level 1 (Normal).Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kepala BPKS diwakili Deputi Teknik Pengembangan dan Tata Ruang BPKS Azuar Husain, S.T., Danlanal Sabang Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo, S.T., M.M.,diwakili Palaksa Letkol Laut (KH) Husni, S.Ag., Dandim 0112 Sabang diwakili Pasiops Letda Inf Yudi Yuliandi, Danlanud Maimun Saleh Letkol Pnb Dariyanto, Kapolres Kota Sabang diwakili Kasat Sabhara Iptu Hendri S, Kajari Kota Sabang diwakili Kasintel Jen Tanamal, S.H., Kepala KSOP Kelas IV Kota Sabang, Sutarmo, S.H., Kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan Kota Sabang, Saifullah Kepala Navigasi Kota Sabang diwakili Yudi Hadianto, S.T., Pasops Lanal Sabang diwakili Dankal Siemelue Letda Laut (P) Rusmadi, Kasatpolair Polres Sabang Iptu Dahlan, Kepala BMKG Kota Sabang Teguh Suprapto, Kepala UPBU Maimun Saleh Sabang Yan Budianto, Keuchik Gampong Kuta Timu diwakili Kasi Pelayanan Athit Musnandar, Para Unsur Pegawai Staf BPKS, Kepala Markas PMI Kota Sabang diwakili Kepala Markas Joko Santoso, Kepala BPBD Kota Sabang diwakili Kepala Pelaksana M. Amin, Pimpinan PT. PLN Distrik Kota Sabang Rahmad Ade. B, Pimpinan PT. Pertamina Depo Kota Sabang diwakili Operasional Pertamina Feri Darmansial, Pemadam Kebakaran diwakili Penyidik Damkar Edi Albina S.T., PWI Kota Sabang Jalaluddin.Peserta ISPS Code - Drill and Exercise terdiri dari Subdenpom IM/2-1 Kota Sabang 2 Personil, Lanal Sabang 7 Personil, Polres Sabang 6 Personil, KSOP Sabang 21 Personel, Bea Cukai Sabang 2 Personil, Imigrasi 2 Personil, Karatina Kesehatan Pelabuhan 2 Personil, BPBD kota Sabang 2 Personil, PMI kota Sabang 2 Personil, Basarnas 2 Personil, ABK KLM. Malahayati 2 Personil, Security BPKS 17 Personil. Armada yang terlibat 1 Unit Damkar, 1 Unit Ambulance milik Karantina Kesehatan Pelabuhan, 1 Unit Ambulance milik PMI, 1 Unit Damkar milik BPKS, KLM. BP2IP Malahayati (Sandar Dermaga CT-1 BPKS), 1 unit Boat milik nelayan.Kegiatan selesai dalam keadaan aman dan lancar, Semua undangan wajib mengikuti prosedur pencegahan covid-19, dan wajib menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan.
(Pen Lanal Sabang)
( Geoffrey . M )