Minggu 26 September 2021,- CIREBON - JAWA BARAT.
Cirebon - Makam Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di Cirebon memang menjadi kunjungan wisata religi sangat menarik. Salah satu anggota Walisongo, Sunan Gunung Jati memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.Tersebutlah seorang Ulama yang cukup masyhur di tanah sunda, ia adalah Sunan Gunung Djati.
Lahir pada tahun 1450 Masehi dan merupakan anak dari Nyai Rara Santang dan seseorang yang berasal dari Gujarat, India. Nyai Rara Santang sendiri sebenarnya adalah anak dari Prabu Siliwangi yang terkenal memiliki kekuatan magis dan salah seorang yang sangat di hormati di tanah pasundan.
Dengan begitu Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari Prabu Siliwangi.Nama syarif hidayatullah yang merupakan nama asli Sunan Gunung Jati berubah menjadi memiliki gelar Maulana. Pada masa mudanya ia pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu,
setelah selesai belajar di Mekkah, pada 1470 ia datang ke tanah Jawa, termasuk Cirebon untuk menyebarkan agama IslamDi tahun 1526, Syech Maulana Jati menyebarkan agama Islam sampai ke Banten dan menjadikan Banten sebagai bagian dari kekuasaan kerajaan Cirebon. Tahun 1533, Banten menjadi kesultanan dan mengangkat sultan Hasanuddin sebagai sultannya yang tidak lain adalah anak dari Maulana Jati. Pada tahun 1568, ketika Syech Maulana Jati berumur 120 tahun akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya dan berpulang ke Rahmatullah.
Syech Maulana Jati sekarang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung jati karena tempat peristirahatan terakhirnya berada di atas Gunung Jati.Makam Sunan Gunung Jati Cirebon ini terletak kira-kira sekitar 100 meter dari jalan Sunan Gunung Jati, lokasinya sekitar 6 kilometer dari pusat kota Cirebon.
mempunyai ciri arsitektur Jawa, Cina dan Arab. Pada desain dinding di bagian interior ruangan sangat nampak bergaya arsitektur Cina. Ini disebabkan banyaknya hiasan porselen dan keramik. Bukan hanya pada dinding, keramik yang rata-rata berumur ratusan tahun ini juga banyak terdapat di sepanjang jalan menuju makam.
Pada dinding bangunan makam terdapat ukiran kaligrafi yang mencirikan arsitektur dari Arab, sedangkan atap yang berbentuk limas adalah ciri dari Jawa. Makam ini tergolong unik sebab memiliki sembilan pintu yang bersusun secara bertingkat dan mempunyai nama yang berbeda, nama dari pintu pertama sampai terakhir antara lainPintu GapuraPintu KrapyakPintu PasujudanPintu RatnakomalaPintu JinemPintu RararogaPintu KacaPintu BacemPintu Kesembilan.Untuk para pengunjung dan peziarah hanya diperbolehkan sampai pada pintu kelima, karena setelah pintu kelima itu hanya diperbolehkan untuk kalangan keturunan Sunan Gunung Jati.Berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati adalah salah satu keinginan banyak orang maka tempat ini akan dipenuhi para peziarah.Makam ini memang tak pernah sepi oleh peziarah yang datang dari seluruh pelosok negeri ini. Salah satu nya Majelis Burdah Nusantara menyempatkan ziarah ke wisata religi makam Sunan Gunung Jati Cirebon.
Sebelum menginjak pemakaman Sunan Gunung Jati, diharuskan melepas alas kaki, menulis nama di buku tamu, dan berwudhu terlebih dahulu
.Harun Dulaman, salah satu peziarah dari KTW Taman Flora Bekasi menuturkan, walaupun memiliki parkiran sangat luas, jalanan saat di komplek makam ini cukup sempit.
"Selain dipadati peziarah lain, banyak juga terdapat orang yang minta uang di sepanjang jalan, dan membuat risih," terangnya kepada SimakBeritaSabtu,(25/09/2021).
( Rose )