SIMAKBERITANEWS.COM
Jumat 14/08/2020
Imbas Covid 19 Taman Nasional Way Kambas jadi lengang
LAMPUNG - Taman Nasional Way Kambas terkenal sebagai tempat konservasi gajah sumatera yang merupakan hewan asli Pulau Sumatera. Kawasan ini terdiri dari hutan air rawa dengan hamparan padang rumput, semak belukar, serta hutan pantai.
Taman Nasional Way Kambas yang beralamatkan di Labuan Ratu Kabupaten Lampung Timur, Lampung adalah satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Propinsi Lampung selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999, kawasan TNWK mempunyai luas lebih kurang 125,631.31 ha. Secara gaeografis Taman Nasional Way Kambas terletak antara 40°37’ – 50°16’ Lintang Selatan dan antara 105°33’ – 105°54’ Bujur Timur. Berada di bagian tenggara Pulau Sumatera di wilayah Propinsi Lampung. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas dan Cabang disisihkan sebagai daerah hutan lindung, bersama-sama dengan beberapa daerah hutan yang tergabung didalamnya.
Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. Dengan nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) namun semenjak beberapa tahun terakhir ini namanya berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang diharapkan mampu menjadi Pusat Konservasi Gajah ( PKG ) dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi. Hingga sekarang PKG ini telah melatih sekitar 300 ekor gajah yang sudah disebar ke seluruh penjuru Tanah Air.
Kawasan Taman Nasional memang menjadi salah satu kawasan yang bisa dikunjungi. Selain sebagai salah pembelajaran tentang flora dan Fauna, masih alaminya Taman Nasional membuat suasana dan udara sejuk selalu menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan. Indonesia, mempunyai banyak sekali Taman nasional yang eksotis dan wajib untuk dikunjungi.
Meski Lampung Timur telah dinyatakan sebagai salah satu dari 102 kabupaten/kota berstatus zona hijau virus corona, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) belum berencana membuka akses bagi wisatawan maupun peneliti.
Pusat Latihan Gajah Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung ditutup dua pekan untuk wisatawan demi mencegah penularan virus corona atau COVID-19.
"Taman Nasional Way Kambas ditutup untuk wisatawan. Sejak tanggal 16 Maret," kata Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Subakir saat dihubungi di Lampung Timur.
Menurut Subakir, penutupan TNWK itu mengikuti arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Surat Edaran Gubernur Lampung dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.
Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas selama ini dikenal sebagai sekolah gajah, dimana gajah dididik dari liar menjadi jinak.
Aktivitas rutin yang dijalani hewan mamalia berbadan tambun ini, setiap harinya adalah mandi di kolam, cek kesehatan, berlatih dan digembalakan/diangon.
"Karena tidak ada pengunjung, sekarang lebih leluasa gajah cek kesehatan dan pawangnya bisa selalu bersama gajahnya," ujarnya.
Namun demikian, dengan adanya kebijakan penutupan sementara PLG Way Kambas itu, kata Sukatmoko, berimbas kepada para pedagang.
Sejumlah pedagang makanan dan suvenir yang biasanya berjajar berjualan di PLG menutup usahanya.
"Warung-warung yang menetap di PLG Way Kambas tutup, pedagang asongan atau pedagang musiman juga terkena dampaknya, tidak bisa jualan di dalam, karena memang kita larang semua orang masuk karena untuk mencegah penyebaran corona," kata Sukatmoko lagi.
Sukatmoko menambahkan, PLG Way Kambas telah diseterilkan dengan cara disemprot cairan disinfektan guna mencegah penyebaran virus corona.
Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas selama ini dikenal sebagai sekolah gajah, dimana gajah dididik dari liar menjadi jinak.
Setiap hari libur, PLG Way Kambas ramai dikunjungi wisatawan baik lokal dan asing. Mereka datang untuk berlibur menyaksikan langsung gajah terdidik ini.
di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas. Mulai dari kantor, mushola, arena atraksi gajah, warung2, barak mahout, tangga naik2 gajah dan semua sarana wisata yang ada dan biasa digunakan untuk para wisatawan kami basahi dengan disinfektan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bapak Ka. Balai, Subakir, SH. MH.
Beliau berharap semoga wabah COVID-19 segera dapat diatasi bersama dan kegiatan ini dapat mencegah penyebaran virus corona.
kita tingkatkan gaya hidup sehat dengan rajin cuci tangan dan tetap di rumah aja untuk sementara waktu ya. Jika kondisi sudah normal PLG akan dibuka lagi, kembali berwisata ke PLG.
( ZULFAN Flora )