SIMAKBERITANEWS.COM
Sabtu, 29/08/2020.
Bupati Bekasi tak tepat janji kenaikan gaji Guru Honorer
Kab.BEKASI -
Ratusan guru honorer yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Bekasi, menuding Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, ingkar janji.
Aksi tersebut dilakukan guna menuntut janji Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, yang akan mengganti Surat Keputusan yang lama dengan yang telah disepakati di rumah kediaman Bupati. Tapi sampai saat ini masih belum diganti oleh kepala dinas pendidikan.
Demokrasi bangsa sangat sulit di cerna dengan akal sehat, namun Pemerintah Pusat dan Daerah selalu saja tutup Mata dan telinga dengan keadaan nasib guru honorer yang menjadi tuntutan para guru honorer saat ini adalah : Bupati Bekasi segera dapat menghapus isi surat Dinas Pendidikan Jawa Barat pada point 4 dan 5, karena isi point surat terebut mengsengsarakan nasib guru hnorer yang berada di Wilayah Kabupaten Bekasi.
Aksi Demo guru honorer pekan lalu di depan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, bahwa para guru honorer menutut janji kepada Bupati Bekasi, H. Eka Supria Atmaja, namun Bupati belum juga menunjukan itikad baik atau menepati janjinya untuk merevisi maupun mengapus isi surat dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, isi surat di point 4 dan 5 tersebut agar segera di hapus atau di hilangkan oleh Bupati Bekasi.
Julham Harahap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Bekasi Gerakan Rakyat Peduli Peneggakan Hukum Republik Indonesia (GRPPH~RI) mengatakan, bahwa tuntutan guru honorer tersebut adalah meminta agar Bupati Bekasi dapat segera menghapus isi surat Disdidik Jawa Barat pada point 4 dan 5.” ujar Julham.
Ketua DPD GRPPH~RI Kabupaten Bekasi Julham Harahap menegaskan, bahwa para guru honorer yang sampai saat ini nasib mereka tidak di hiraukan Bupati Bekasi H.Eka Supria Atmaja, maka dapat kami menduga Bupati Omdo dan ingkar janji serta tidak konsisten dengan janjinya kepada guru,” tegas Julham.
Dengan terjadinya aksi demo para guru honorer agar Bupati Bekasi H.Eka Supria Atmaja dapat mengambil sikap terhadap nasib guru honorer tersebut, karena Bupati pintar adalah berkat guru.
( zulfan flora)